Metode produksi bata tahan api insulasi ringan berbeda dengan material padat biasa. Ada banyak metode, seperti metode penambahan pembakaran, metode busa, metode kimia, metode material berpori, dan sebagainya.
1) Metode penambahan pembakaran adalah menambahkan bahan mudah terbakar yang mudah terbakar, seperti bubuk arang, serbuk gergaji, dan sebagainya, ke tanah liat yang digunakan dalam pembuatan batu bata yang dapat menciptakan pori-pori tertentu di dalam batu bata setelah pembakaran.
2) Metode busa. Tambahkan agen busa, seperti sabun rosin, ke dalam tanah liat untuk membuat batu bata, dan buatlah busa dengan metode mekanis. Setelah pembakaran, produk berpori dapat diperoleh.
3) Metode kimia. Dengan memanfaatkan reaksi kimia yang dapat menghasilkan gas secara tepat, produk berpori diperoleh selama proses pembuatan batu bata. Biasanya menggunakan dolomit atau periklas dengan gipsum dan asam sulfat sebagai bahan pembusa.
4) Metode material berpori. Gunakan diatomit alami atau klinker busa tanah liat buatan, bola berongga alumina atau zirkonia, dan material berpori lainnya untuk menghasilkan bata tahan api ringan.
Menggunakanbatu bata tahan api isolasi ringanDengan konduktivitas termal rendah dan kapasitas panas rendah sebagai material struktur tungku, material ini dapat menghemat konsumsi bahan bakar dan meningkatkan efisiensi produksi tungku. Material ini juga dapat mengurangi berat badan tungku, menyederhanakan struktur kiln, meningkatkan kualitas produk, menurunkan suhu lingkungan, dan memperbaiki kondisi kerja. Bata tahan api insulasi ringan sering digunakan sebagai lapisan insulasi dan pelapis kiln.
Waktu posting: 02-Agu-2023